Umrah adalah salah satu bentuk ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Kota suci Mekah dan beberapa tempat suci lainnya di sekitarnya. Umrah merupakan salah satu dari dua bentuk ibadah haji dalam Islam, dengan haji menjadi ibadah yang lebih besar dan memiliki persyaratan waktu dan rukun yang lebih ketat. Umrah dapat dilakukan oleh umat Muslim kapan saja sepanjang tahun, tidak terikat pada waktu-waktu tertentu seperti haji. Oleh karena itu, umrah sering juga disebut sebagai “haji kecil” atau “haji sunnah.” Meskipun tidak wajib, umrah sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang mampu melakukannya karena memiliki banyak keutamaan, diantaranya:
1. Disandingkan dengan Ibadah Haji
Di dalam Al Qur’an, ibadah umrah disebutkan bersandingan dengan ibadah haji. Ini menunjukkan keutamaan umrah. Allah berfirman:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّهِ
“Dan sempurnakanlah haji dan umrah untuk Allah” (Al Baqarah: 196)
2. Menghapuskan dosa-dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا
Umrah satu ke Umrah lainnya adalah penebus dosa antara keduanya (Muttafaqun ‘alaih)
3. Menghilangkan Kefakiran dan Menghapuskan Dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631)
4. Disamakan dengan Jihad
Suatu hari Rasulullah ditanya tentang jihad untuk wanita sebagaimana dalam hadits berikut:
يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901)
5. Disebut dengan tamu Allah yang doanya mustajab
الغازي في سبيلِ اللَّهِ، والحاجُّ والمعتمِرُ، وفْدُ اللَّهِ، دعاهُم، فأجابوهُ، وسألوهُ، فأعطاهُم
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berjadi dan umrah adalah tamu Alla. Allah memanggil mereka, maka merekapun menyambut seruan tersebut. Ketika mereka minta kepada Allah, maka Allah akan memmberikan (yang mereka minta)” (HR Ibnu Majah)
6. Berkesempatan Mendapatkan Pahala Shalat 100.000 Pahala
Orang yang sedang berumrah tentu memiliki kesempatan untuk shalat berjamaah di Masjid Al Haram dan Masjid Nabawi. Sementara di dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR Ahmad)
7. Berkesempatan Mendapatkan Doa yang Mustajab
Ada banyak tempat dan momen yang sangat baik untuk memanjatkan doa agar mudah dikabulkan oleh Allah selama berumrah. Diantaranya saat thawaf mengelili ka’bah, saat sa’i antara shafa dan marwah, saat meminum zam-zam dan multazam serta kota suci mekkah secara umum adalah kota suci yang Allah berkahi sehingga doa-doa pada tempat tersebut mudah dikabulkan oleh Allah.